KIAT
RASULULLAH S.A.W.
Petikan dari buku Cara
Rasulullah S.A.W. menghindari dan menyembuhkan Penyakit
(Disusun Oleh : Ibnu Qaiyum)
PENYEBAB RUSAKNYA BADAN, Perkara yang
menyebabkan rusaknya badan yaitu perasaan cemas, gelisah, lapar dan tidak tidur
malam (bukan tujuan qiyamullail)
MENERANGKAN PENGLIHATAN, Perkara yang bisa menerangkan pandangan dan menyejukkan hati
yaitu melihat pada warna hijau, melihat air yang mengalir, melihat orang/barang
yang disayangi dan melihat dedaunan.
Perkara yang bisa menggelapkan pandangan
yaitu berjalan tanpa alas kaki (berkaki ayam), menyambut waktu pagi dengan
wajah murka (masam), banyak menangis dan banyak membaca tulisan yang
kecil-kecil.
PENYEBAB WAJAH BERSINAR, Perkara yang bisa
menyebabkan wajah kelihatan kering (hilang cahaya) yaitu berdusta, tidak
mempunyai perasaan malu, banyak bertanya tanpa ilmu dan banyak berbuat dosa.
Perkara yang bisa menyebabkan wajah
bersinar yaitu menjaga marwah, jujur, dermawan dan takwa.
PERASAAN BENCI, Perkara yang menyebabkan
perasaan benci yaitu sombong, dengki, berdusta dan suka mengadu domba.
PERKARA YANG MENDATANGKAN DAN MENGHALANGI
REZEKI, Perkara yang bisa menyebabkan datangnya rezeki yaitu Qiyamullail
(beribadah di waktu malam setelah tidur), banyak membaca istighfar di waktu sahur
(waktu sebelum masuk waktu subuh), bersedekah dan berzikir di waktu pagi dan
petang.
Perkara yang menyebabkan rezeki terhalang
yaitu tidur di waktu pagi, sedikit mengerjakan sholat, malas dan khianat.
KEFAHAMAN DAN DAYA INGAT, Perkara yang bisa
menyebabkan rusaknya ingatan dan kefahaman yaitu senantiasa makan buah yang
masam, tidur pada tengkuk (belakang kepala), hati sedih dan fikiran cemas.
Perkara yang menyebabkan bertambahnya daya
ingatan dan kefahaman yaitu kegembiraan hati, sedikit makan dan sedikit minum,
mengawali makanan dengan sesuatu yang manis dan berlemak serta mengurangi
kelebihan yang memberatkan badan.
BAGAIMANAKAH
RASULULLAH S.A.W.
1. MAKAN
Nabi S.A.W. makan menggunakan
tangan kanan. Sewaktu makan, baginda menggunakan 3 jari dan sesudah makan
jari-jarinya dihisap sebelum membersihkannya.
Baginda makan menggunakan suapan
yang kecil, berhati-hati hingga makanan tidak terjatuh dari dulang atau tempat
hidangan.
Baginda sering bertanya apakah
hidangan makanan itu berbentuk hadiah atau sedekah. Bila makanan itu berbentuk
sedekah, baginda tidak memakannya dan menyuruh sahabat makan tetapi bila
makanan itu berbentuk hadiah, baginda akan turut makan bersama. (Riwayat
Bukhari, Muslim, Nasaai dari Abu Hurairah)
2. TIDUR
Apabila Nabi S.A.W. merebahkan
diri di tempat tidur, baginda sering berdoa yang artinya : "Alhamdulillah
yang telah memberi kami makan, minum, tempat perlindungan dan keperluan hidup
karena masih banyak yang kurang makan, minum dan tidak mempunyai tempat tidur.
" (Riwayat Bukhari Muslim, Abu Daud, Termizi dan Nasaai dari Anas)
Di waktu Nabi S.A.W. hendak
tidur, baginda meletakkan tangan kanannya dibawah pipi kanan baginda. (Riwayat
Thabarany dari Hafshah)
Sebelum Nabi S.A.W. memejamkan
mata, baginda berdoa yang artinya : "Ya Allah, dengan namaMu aku hidup dan
dengan namaMu aku mati. "
Bila bangun dari tidur, baginda
mengucapkan: "Alhamdulillah yang menghidupkan kami sesudah kami dimatikan
dan kepadaNya kami akan kembali berkumpul, " (Riwayat Ahmad, Muslim dan
Nasaai dari al-Barraaq).
3. MARAH
Kemarahan Nabi S.A.W. adalah
karena kebenaran, artinya karena kebenaranlah baginda melahirkan kemarahannya.
Nabi S.A.W. marah dengan cara
sopan, sesuai dengan do'anya ini, yaitu: "Aku mohonkan kepada Engkau
kalimat kebenaran pada saat marah dan suka. "
Maksudnya,
Rasulullah S.A.W. tidak berkata kecuali yang benar saja begitu juga waktu marah
atau waktu tidak marah. Kemarahan Rasulullah S.A.W. karena ada perkara yang
tidak disukai yang menyalahi dari yang benar sebagaimana yang diajarkan agama
atau yang terang-terangan dilarang oleh agama.
[Kitab Matan al-Arba'in - Sheikh
Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syirfuan-Nawawi]
Imam Ghazali berkata:
"Kemarahan manusia bermacam-macam. Setengahnya lekas marah, lekas tenang
dan lekas hilang. setengahnya lambat marah, lambat pula redanya. Setengahnya
lambat akan marahnya dan lekas pula hilangnya. Yang akhir inilah yang terpuji.
"
4. KETAWA
Bila nabi S.A.W. ketawa, baginda
akan meletakkan tangan di mulut baginda dan bila terjadi sesuatu yang mengembirakan,
baginda akan mengucap syukur kepada Allah. Bila bercakap-cakap, baginda
sentiasa tersenyum. (Riwayat Abu Daud dan Abu Musa)
5. WARNA dan PAKAIAN KESUKAAN
Warna yang disukai nabi S.A.W.
ialah hijau dan pakaian yang digemari ialah habarah seperti kemeja panjang
berwarna putih. (Riwayat Bukhari Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar